“Menjelajahi Keragaman Situs Wisata Sejarah di Kabupaten Lingga sebagai Warisan Budaya Lokal”
(Rabu, 14/08/24) Mahasiswa KKN Lingga 2 baru-baru ini mengunjungi beberapa situs wisata bersejarah di Daik Lingga. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembelajaran mereka. Tentu saja untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang sejarah dan budaya lokal yang ada di Lingga.
Gambar 1. Gambar Bilik 44 Posted by Lingga2
Rangkaian kunjungan dimulai dengan berkunjung ke Museum Linggam Cahaya, yang menyimpan berbagai koleksi penting dari sejarah daerah tersebut. Kemudian, mahasiswa melanjutkan perjalanan ke Bilik 44, sebuah situs bersejarah yang merupakan bagian dari proyek pembangunan yang tidak selesai oleh Sultan Muhammad Muzafar Syah. Gedung ini dirancang untuk menjadi tempat tinggal, namun tidak pernah selesai dibangun karena sultan dipecat oleh Belanda sebelum proyek tersebut selesai.
Gambar 2. Gambar Reflika Istana Damnah Posted by Lingga2
Selanjutnya, mahasiswa mengunjungi Reflika Istana Damnah. Replika ini menonjol dengan ciri khas Melayu yang kuat, dengan balutan warna kuning dan hijau serta corak bangunan yang unik, termasuk jendela, pintu, dan ornamen bunga kuning di atap. Replika ini dibangun untuk memberikan gambaran kepada masyarakat tentang kejayaan Istana Damnah di Kepulauan Riau.
Gambar 3. Gambar Makam Yang Dipertuan Muda Riau X Posted By Lingga2
Situs terakhir yang dikunjungi adalah Makam Yang Dipertuan Muda Riau X Raja Muhammad Yusuf Al-Ahmadi, juga dikenal sebagai Makam Merah. Makam Merah berasal dari warna merah yang mendominasi lantai selasar dan bangunan atap makam tersebut sejak dulu hingga kini.
Kunjungan ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk lebih memahami sejarah dan warisan budaya Lingga serta memperkuat keterlibatan mereka dengan masyarakat lokal melalui pelestarian situs bersejarah.