Pemanfaatan limbah tulang ikan menjadi abon dan kernas

[Kecamatan Bintan Timur], 9 Agustus 2024]

Dalam upaya mengurangi limbah tulang ikan yang berada dikecamtan Bintan Timur 6 kelurahan Sungai lekop yang bertepatan di perumahan indo Griya kencana, mata pencaharian masyarakat dipeumahan ini adalah sebagai penjuak kerupuk ikan tamban, tetapi yang menjadi objek permasalahan utamanaya adalah merka hanya memanfaatkan dagingnya saja, sedangkan untuk tulangnya mereka buang, solusi dari kami mahasiswa KKN Bintan Timur mencoba menciptakan inovasi baru yakni kernas dari tulang ikan, kernasi sendiri adalah makanan khas Natuna. Kernas dengan campuran tulang ikan ini tidak hanya memiliki cita rasa yang lezat dan unik, tetapi juga memiliki kandungan gizi yang tinggi, terutama kalsium. Proses pembuatannya pun terbilang sederhana. Tulang ikan yang sebelumnya dianggap limbah diolah dengan cara dihaluskan, kemudian dicampur dengan bahan-bahan lain seperti sagu, telur, dan bumbu-bumbu khas. Setelah itu, adonan dicetak dan digoreng hingga matang. Kami mulai membuat percobaan kernas dari tulang ikan ini dengan teliti dengan ukuran bahan yang diukur sesuai dengan berat bahan yang digunakan Pada percobaan pertama kami terbilang gagal, karena adonan kernas yang telah siap diuleni dan dibentuk siap untuk digoreng, tetapi pada proses penggorengan terlihat dari bahan pelengkap kernas yaitu sagu butir, banyak terlepas dari adonan akibatnya kernas menjadi tidak sempurna bentuknya, dengan percobaan pertama kami ini akan menjadi tantangan yang perlu kami carikan lagi solusi untuk ketahap percobaan kedua nanti.

Dalam mengurangi limbah tulang ikan ini, tidak hanya eksperimen membuat kernas saja, melainkan kami juga membuat abon sebagai pelengkap makanan. Proses pembuatan abon tulang ikan terbilang sederhana namun membutuhkan ketelatenan. Tulang ikan yang telah dibersihkan kemudian direbus hingga lunak, lalu dihaluskan dan dicampur dengan bumbu-bumbu pilihan. Setelah itu, adonan digoreng hingga kering dan renyah

.

Loading