Menjembatani Perbedaan: Peran Moderasi dalam Keberagaman Beragama dan Pendidikan
Rabu, 24 Juli 2024
Dalam wawancara eksklusif dengan Bapak Pendeta Petrus Sinaga di RT 05/RW 11 Kel. Sei Jang Kec. Bukit Bestari, beliau menjelaskan pentingnya moderasi beragama dalam menjaga kerukunan dan harmoni di tengah masyarakat yang beragam.
Bapak Pendeta Petrus Sinaga menekankan bahwa moderasi beragama merupakan kunci untuk menciptakan lingkungan yang toleran dan damai. “Moderasi beragama berarti kita tidak bersikap ekstrem, baik dalam pemahaman maupun praktik keagamaan. Kita harus selalu mengambil jalan tengah dan menghargai perbedaan,” ujarnya. Menurutnya, moderasi beragama juga mencakup toleransi, anti kekerasan, komitmen terhadap kebangsaan, dan penghargaan terhadap budaya lokal.
Beliau juga menyebutkan pentingnya pendidikan dan kesadaran akan moderasi beragama yang dimulai dari tingkat keluarga dan sekolah. Di sektor pendidikan, moderasi beragama diimplementasikan melalui kurikulum yang inklusif dan kegiatan ekstrakurikuler yang mengajarkan nilai-nilai toleransi. Pendidikan memainkan peran sentral dalam menanamkan nilai-nilai moderasi pada generasi muda, dengan terus mendorong dialog dan pemahaman antaragama, Indonesia dapat menjadi contoh bagi dunia dalam hal toleransi dan koeksistensi damai. “Agama tanpa Ilmu sama dengan kosong, ilmu tanpa agama juga kosong,” Ujar Bapak Pendeta Petrus Sinaga.
Bapak Pendeta Petrus Sinaga juga menekankan pentingnya kerjasama antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi keagamaan, dan masyarakat, dalam mengatasi masalah-masalah ini. “Kita perlu bersatu, tidak hanya sebagai komunitas agama, tetapi juga sebagai warga negara yang peduli terhadap lingkungan dan kesejahteraan bersama,” tutupnya.
Bapak Pendeta Petrus Sinaga berharap bahwa dengan pendekatan moderasi beragama dan kerjasama yang kuat, RT 05/RW 11 dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjaga kerukunan dan menyelesaikan permasalahan lingkungan secara efektif.
#STAINkepri #STAINSAR #KKN2024 #KKNBukit Bestari