Kunjungan Wisata Bersama Mahasiswa/i KKN STAIN SAR Kepri, Desa Duara (Kecamatan Lingga Utara) ke Objek Wisata di Daik Lingga : Dalam Rangka Menggali Potensi Wisata Daik Lingga.

Pada hari Minggu (29 Oktober 2023), kami dari (Rombongan Mahasiswa/i KKN STAIN SAR Kepri) melakukan kunjungan wisata ke beberapa objek wisata yang ada di Lingga, diantaranya yaitu Lubuk Papan, Makam Muhammad Yusuf Al-Ahmadi, atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Makam Merah”, Museum Linggam Cahaya dan Air Terjun Resun. Perjalanan kali ini, tidak hanya kami (dari Mahasiswa/i KKN saja, terkhusus nya dari Posko KKN Desa Duara),. melainkan bersama juga Rekan kami dari Posko KKN Sungai Besar beserta Pak Tedy (yang merupakan tim MONEV KKN REGULER STAIN SAR KEPRI 2023) serta beberapa pemuda Desa Duara. Kunjungan ini dilakukan dengan maksud untuk refreshing sekaligus mengenalkan potensi wisata yang ada di daerah Lingga ini, juga tak lupa pula untuk mengulik cerita sejarah yang ada di tempat wisata tersebut. Satu diantara contohnya yaitu Objek Wisata Lubuk Papan dan beberapa bangunan lainnya yang ada di sekitaran objek wisata itu.

Nah, perjalanan kami dimulai sekitar pukul 10.00 WIB, dari Posko KKN Kami (Desa Duara). Pagi itu, kami semua berkumpul di Posko, dan kemudian barulah kami berangkat bersama-sama menuju lokasi tujuan kami pada hari itu. Dimana, yang menjadi titik lokasi awal kami yaitu Lubuk Papan. Lubuk Papan sendiri merupakan salah satu objek wisata pemandian yang cukup terkenal di Daik, Kabupaten Lingga. Dengan keindahan pesona alam nya yang begitu luar biasa,. terlebih mengingat lokasinya yang cukup strategis dan suasana sekitar yang dingin, yakni berada di dekat Pengunungan. Selain itu juga, sumber air yang ada di lokasi pemandian tsb berasal langsung dari puncak Gunung Daik. Maka dari itu, tidak heran jika kesegaran dan kejernihan airnya begitu menyejukkan pandangan bagi setiap penikmat nya. Selain itu juga, konon katanya Pemandian Lubuk Papan di Daik Lingga ini merupakan tempat pemandian para raja dan putri raja. Juga, di lokasi pemandian itu terdapat beberapa gazebo. Gazebo ini adalah tempat yang disediakan khusus untuk para pengunjung sebagai tempat istirahat sambil menikmati keindahan Pemandian Lubuk Papan. Di gajebo jugalah barang-barang bawaan diletakkan.

Sesampainya di Lubuk Papan, kami dari (rombongan mahasiswa/i KKN) dkk langsung turun ke lokasi pemandian tersebut untuk menikmati keindahan sekitar. Tak lupa pula untuk mencoba sensasi segar dan sejuk nya dari air pemandian tsb. Kemudian,.setelah puas menikmati pesona alam disana, kami melanjutkan perjalanan ke bangunan-bangunan yang ada di sekitaran Objek Wisata Lubuk Papan itu, seperti melihat lokasi yang dahulunya menjadi tempat musyawarah para raja hingga Situs Bersejarah Istana Damnah (yang mana ini menjadi satu diantara sekian banyak bukti kejayaan dari Kerajaan Riau Lingga) dulu kala. Demikianlah cerita singkat perjalanan kami ke Lubuk Papan. Selanjutnya, setelah dari Lubuk Papan, barulah kami beranjak menuju Museum Linggam Cahaya. Disana, kami banyak menemukan beragam benda-benda bersejarah, seperti benda-benda yang berbahan keramik, mata uang, senjata, naskah kuno (dan luar biasanya, kami beserta rombongan menyempatkan untuk melihat beberapa koleksi naskah yang ada di ruang naskah), alat musik, dan peninggalan sejarah kerajaan berbahan kuningan. Selain itu juga, tidak hanya itu saja, melainkan kita akan menemukan juga pajangan pakaian masyarakat melayu zaman kerajaan, beserta aksesoris untuk orang kawin. Bahkan yang lebih unik lagi, adanya kerangka gajah yang sangat besar, dan tentunya masih banyak lagi barang-barang bersejarah lainnya. Singkat cerita, sampailah kami pada lokasi persinggahan terakhir kami yaitu di Air Terjun Resun.

Disana, kami melepaskan penat sekalian memanjakan tubuh kami dengan merasakan sensasi segar dan dinginnya air terjun Resun. Sekaligus kami makan siang bersama di Gazebo yang ada di lokasi air terjun tersebut. Setelah makan siang,. Kami semua turun untuk menikmati air terjun disana, dan tak lama kami melanjutkan perjalanan menuju posko KKN kami (Di Desa Duara).

Loading