Lestarikan Budaya, Mahasiswa KKN Madong Budidaya Bibit Tanaman Adat Kemelayuan

Mahasiswa KKN Madong tanam bibit adat kemelayuan yakni sirih, serai wangi, dan pandan wangi pada program TOGA Serumpun.

Tanjungpinang (Selasa, 20 Oktober 2023) – Mahasiswa KKN Kampung Madong kini menanam bibit-bibit yang berhubungan dengan adat kemelayuan di Kepulauan Riau pada program Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Serumpun. Adapun bibit-bibit yang berhubungan dengan adat kemelayuan ini adalah sirih, serai wangi dan pandan wangi.

Penamaan TOGA Serumpun juga mengusung bahasa Melayu “rumpun” yang artinya tumbuhan beranak yang mempunyai akar yang sama. Makna serumpun juga merupakan satu kelompok yang berasal dari satu induk. Jadi, penamaan Serumpun ini cocok untuk tumbuhan sirih, serai wangi, dan pandan wangi. Sebelumnya juga telah ada tanaman bawang dayak, cocor bebek, dan serai biasa di TOGA Seumpun.

Di Indonesia, sirih merupakan flora khas provinsi Kepulauan Riau “berpancang amanah bersauh marwah” menjunjung tinggi budaya upacara makan sirih. Selain sebagai tanaman obat-obatan, sirih berperan dalam kehidupan dan merupakan “daun beradat” karena banyak digunakan di berbagai upacara adat.

Sirih hijau untuk adat kemelayuan

Di Kampung Madong, RT 001/RW 005 Kelurahan Kampung Bugis, sirih merupakan salah satu tumbuhan yang jumlahnya banyak. Bukan sebatas untuk pelengkap TOGA (Tanaman Obat Keluarga), tetapi banyak falsafah hidup yang tertanam dibalik sirih ini.

Selain itu, daun sirih juga berbentuk simbol hati yang sejak lama menunjukkan spiritualitas, emosi dan moral. Sirih juga sebagai lambang cinta kasih. Misalnya saja dalam masyarakat Melayu, selain untuk menyambut tamu, sirih selalu tampil dalam upacara, merisik, meminang, pernikahan, dan berbagai upacara lain.

Selain sirih, serai wangi dan pandan wangi juga merupakan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang tumbuh berumpun dan mengandung adat dalam penggunaan parfum pada saat peringatan tertentu. Peringatan tersebut yakni pemakaman.

Tanaman pandan wangi

Permasalahannya pada saat ini banyak budaya yang tergerus seiring adanya modernisasi. Misalnya saja, sirih junjung dalam tarian sekapur sirih sering tergantikan dengan permen agar enak dimakan. Selain itu, penggunaan parfum alami yang terbuat dari serai wangi dan pandan wangi ini juga lebih baik olah sendiri agar terjaga keautentikannya daripada membeli di pasaran.

Tanaman serai wangi

Dengan adanya penanaman bibit adat kemelayuan berupa sirih, serai wangi, dan pandan wangi di TOGA Serumpun ini bermanfaat bagi masyarakat setempat untuk keperluan adat kemelayuan dan kebutuhan sehari hari. (kknmadong)

Penulis : KKN Madong

Loading