Berkunjung ke Rumah Tengku Fuad
Tak kenal maka tak sayang, tak sayang tak de cinta.. ungkapan inilah yg membuat rombongan KKN stain sar 2023 kampung ladi, menelusuri setapak di pulau penyengat menuju sebuah rumah sederhana, bersahaja..untuk berjumpa dengan seorang zurriyat sultan abdurrahman muazzam syah, karena STAIN kita berhutang nama terhadap keluarga beliau…seorang yg berkepribadian santai, mudah bergurau, inilah Tengku Fuad, salah satu cicit dari tengku bilik ( sulthonah) yang merupakan adik perempuan dari sultan abdurrahman muazzam syah,. Tengku fuad yg keseharian nya mengabdikan diri mengurus Masjid Raya Sultan Riau lingga penyengat ini memyempatkan memberikan petuah dan nasihat.. setelah bercerita sedikit tentang silsilah kesultanan yg masih hidup dan para keluarga dari zurriyat yg masih ada sekarang.. saya sempat mendengan petuah beliau ;
1. Kami ( zurriyat ) bukanlah orang yg paling baik.. tapi suka yang baik-baik..
2. Kami bukanlah yg paling benar, tapi suka kepada kebenaran..
3. Kami bukanlah orang yg paling bersih(suci) tapi suka yg bersih-bersih..
Masya allah.. uangkapan yg singkat, padat dan penuh ibrah bagi kami.
Beliau sangat berharap dan mengajak duduk berlama-lama , namun kami masih ada lanjutan kegiatan ke kantor lurah, kami izin pamit.. dengan semyum lebar dan canda beliau melepas kami..
Apa kata bijak :
Pulau pandan pulau penyengat..
Jauh disana pulau teratai..
Nasehatnya sedikit namun padat..
Terlihat di rautnya manusia pandai.
Mirip dengan makna yg ada di gurindam 12 pasal 6 bait ke 2
Cahari olehmu akan guru..yang boleh tahukan setiap seteru..
( Red. Buya zem dan kel. Kampungladi penyengat)
