Petani Kentang Dusun Sangbua Tana Toraja, Omset Ratusan Juta Dan Menolak Menjadi Pegawai
Dusun Sangbua, terletak diketinggian 1800 mdpl yang mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani, pernah masuk dalam nominasi kopi terbaik Indonesia, Kopi Sangbua menjadi salah satu kopi yang sangat di cari oleh para pecinta kopi. Namun karna perubahan iklim yang terjadi pada tahun 2020, kopi Sangbua mengalami penurunan, sebab pohon kopi tidak lagi berbuah seperti dahulu.
Karena berkurangnya kopi, masyarakat Sangbua beralih menjadi petani kentang, selain tempat yang mendukung untuk pertumbuhan kentang, omset yang besar juga menjadi salah satu penyebab masyarakat memilih untuk menanam kentang.
Melalui diskusi singkat dengan kepala Dusun Sangbua, Pak Tamin mengatakan “Menjadi petani kentang ini sangat menjanjikan, biasanya saya sekali menanam itu bisa satu Ton bibit kentang, dari satu ton bibit yang ditanam biasa kita bisa memanen 10 ton kentang, tinggal di kali kan 15.000 setiap Kilo nya, sekitar 150 juta keuntungan per tiga bulan yang saya dapatkan dari hasil bertani kentang.
Pak tamin yang juga berprofesi sebagai penyuluh di Kantor Urusan Agama (KUA), beliau mengaku khawatir jika nanti SK P3K dari kemenag keluar, karna hal itu akan membuatnya harus selalu stanby di kantor, tentunya hal tersebut akan mempengaruhi profesi asli beliau sebagai petani, beliau lebih memilih untuk tetap menjadi honorer agar memiliki waktu lebih untuk mengurus kebun miliknya. “Disini dek, menjadi pegawai itu adalah kerja sampingan, kerja pokoknya yaa menjadi petani, karena pemasukan yang didapat jauh lebih menjanjikan”.ujar beliau.