Menyaksikan Kuburan Batu Desa Kete Kesu, Tana Toraja

Salah satu hal yang unik dari Tana Toraja adalah Kuburan mereka yang tidak biasa dari kuburan pada umumnya. Dan keunikan ini terus dijaga dan di lestarikan masyakrat Toraja.

Di Desa Kete Kesu salah satunya, kita dapat melihat kuburan batu yang diperkirakan berusia 500 tahun, hingga gua yang di dalamnya penuh dengan tengkorak dan kuburan.

Desa ini termasuk kawasan cagar budaya dan menjadi pusat dari berbagai upacara adat Tana Toraja, meliputi pemakaman adat rambu solo, upacara memasuki rumah baru atau rambu tuka, dan ritual adat lainnya.

Kuburan batu di Desa Kete Kesu ini bentuknya menyerupai perahu dan di dalamnya tersimpan sisa-sisa tengkorak dan tulang manusia. Namun, bentuknya pun ada yang mirip kerbau atau babi dengan hiasan ukiran atau pahatan.

Beberapa makam adat di Desa Kete Kesu ditutup dengan jeruji besi untuk mencegah pencurian patung jenazah adat yang disebut tau-tau. di desa ini juga ada jenazah-jenazah yang terlihat jelas dari luar beserta harta yang dikubur di dalamnya.

Kuburan batu hanya digunakan bagi masyarakat Toraja yang sudah mampu melaksanakan upacara rambu solok. Upacara ini merupakan ritual adat kematian yang tujuannya adalah menyempurnakan arwah agar sampai ke alam roh yang disebut puya.

Di area kuburan batu, kita dapat melihat jenazah-jenazah disemayamkan di setiap sudut tempat. Jenazah tersebut dibagi dua kategori, yaitu jenazah to maluka, yang sengaja disemayamkan dan disimpan tetapi masih dianggap sebagai orang sakit. Ada pula jenazah to mate, yang sedang dalam proses menuju upacara rambu solo.

Loading