KKN Nusantara Di Kelurahan Lion Tondok Iring Sulap Daun Kelor Jadi Produk Pencegah Stunting.

KKN Nusantara Moderasi Beragama Posko 3 di Kelurahan Lion Tondok Iring, Makale Utara menggelar Sosialisasi Kesehatan Pencegahan Stunting, Rabu 2 Agustus 2023.

Bertemakan ‘Implementasi Nyata Mahasiswa Cegah Stunting (Inisinting)’ kegiatan tersebut berkolaborasi dengan program sosialisasi di pusat pengembangan anak (PPA) Gereja Kibaid jemaat Tombang, Kelurahan Lion, Tondok Iring, Toraja.

Antusias ibu dan anak di Gereja Kibaid.

Indonesia saat ini masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu masalah gizi yang tergolong kronis dan berdampak pada kerugian ekonomi Indonesia yaitu masalah stunting. Stunting merupakan suatu keadaan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya. Kondisi ini serius terjadi saat anak-anak tidak mendapatkan asupan makanan yang bergizi dalam jumlah yang tepat dalam waktu yang lama (kronik).

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), angka stunting di  Kabupaten Toraja Utara 2023 berada di angka 34,1 persen yang mana mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya 32 persen. Program penanggulang stunting menjadi program prioritas yang harus digalakkan secara gencar di Toraja Utara khususnya di Kelurahan Lion Tondok Iring, Kecamatan Makale Utara guna mengurangi kasus stunting.

Melihat kondisi tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara 2023 membuat sebuah kegiatan edukasi kesehatan tentang pencegahan stunting yang digelar selama 2 kali, yang pertama sasarannya di PPA dan kedua digelar dikantor Kelurahan Lion Tondok Iring berkolaborasi bersama tim kesehatan posyandu dan PPK. Dengan memanfaatkan tanaman daun kelor diubah menjadi sebuah permen yang manis dan bermanfaat untuk anak-anak sampai dengan lansia.

Diawali dengan penyampaian informasi tentang stunting dan pencegahannya yang disampaikan oleh rekan saya Aidil dari UIN Sumatera Utara, Medan dan Rahma dari IAIN Kendari. Kegiatan edukasi ini juga menyampaikan tentang definisi, ciri-ciri, faktor penyebab, dampak serta langkah-langkah pencegahan stunting seperti mencukupi asupan gizi, melengkapi imunisasi dan memperbaiki sanitasi lingkungan.

Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan praktik bersama proses pembuatan premen dari daun kelor.

“Inovasi ini kami lakukan, agar ada produk lokal yang sederhana namun memberikan manfaat yang sangat luar biasa terutama dalam pencegahan stunting pada anak-anak,” ujarnya.

Tenaga Pengajar PPA, Nia, mengatakan bahwa persoalan stunting sendiri menjadi perhatian khusus terutama dari orang tua.

“Semoga dengan adanya inovasi ini, setidaknya bisa mencegah stunting pada anak dan menjadikan anak-anak kita sehat, cerdas dan ceria untuk menjadi generasi hebat,” tandasnya.

Proses pembuatan permen daun kelor.

Progaram ini mendapatkan respon yang positif dari masyarakat. Dengan adanya kegiatan edukasi kesehatan tentang pencegahan stunting ini, masyarakat dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat dan diharapkan masyarakat dapat memperlihatkan pola asuh, pola makan dan peningkatan akses air bersih dan sanitasi sebagai bentuk upaya pencegah stunting sejak dini.

Loading