KKN MS Gelar kegiatan “Meningkatkan Minat Seni Tari Pada Anak di Desa Bawang”
Tari Sigeuh Penguten atau tari sembah adalah tari persembahan yang berasal dari Lampung. Di Desa Bawang tari ini biasanya ditunjukan pada acara pernikahan, pengajian, penyambutan acara desa dsb. Sangat sedikit sekali anak-anak di desa bawang yang bisa membawakan tarian ini, salah satu faktor adalah mayoritas masyarakat yang tinggal di sini berasal dari suku jawa dan sedikitnya pelatih tetap.
Tari Sigeh Penguten merupakan salah satu tari kreasi baru dari daerah lampung. Awalnya tari ini bernama tari Melinting dan tari Sembah, namun baik tari Melinting maupun tari Sembah telah dikukuhkan namanya menjadi tari Sigeh Penguten. Tari Sigeh Penguten merupakan perpaduan budaya antara kedua suku Lampung yakni Pepadun dan Saibatin. Melalui Peraturan Daerah, tari Sigeh Penguten diresmikan sebagai tarian Lampung dalam penyambutan tamu penting. Tarian ini dipentaskan dalam setiap pembukaan acara baik formal maupun non formal. Tari Sigeh Penguten memiliki keunikan tersendiri yang terdapat pada gerak, iringan, tata rias dan busana.
Tari ini beranggotakan lima orang yang salah satunya menjadi ratu dengan membawa kotak yang berisikan kapur sirih. Adapun pakaian yang dikenakan oleh penari yaitu kain Tapis,Baju Kurung dan Siger.Tari Sigeh Penguten memiliki makna yang terkandung didalamnya. Makna tersebut adalah makna gerak yang mengandung falsafah Melayu Piil Pesengiri, iringan sebagai persembahan, tata rias yang memiliki makna keceriaan dan busana yang mewakili kedua suku yakni Pepadun dan Saibatin. Selain itu properti yang digunakan dalam tari Sigeh Penguten yakni tepak memiliki makna tersendiri dalam penggunaannya. Tepak berisi sekapur sirih nantinya akan diberikan kepada salah satu tamu yang dianggap mewakili seluruh tamu. Hal ini sebagai ucapan selamat datang dan terima kasih dari tuan rumah kepada para tamu yang telah hadir dalam acara tersebut.
Sebagai bentuk melestarikan kebudayaan yang ada di Desa Bawang Mahasiswa KKN MS Kelompok 55 desa bawang mengadakan kegiatan Latihan tari untuk seluruh anak-anak yang ada di Desa Bawang. Pada kegiatan ini Yul Eviani Nola selaku penanggung jawab, melaksanakan pada hari ke-9 (28/7/2023).Latihan tari ini dilaksanakan di GSG Desa Bawang dengan membawakan Tari Sigeh Penguten atau Tari Sembah. Tujuan dilakukannya tari bersama ini guna meningkatkan minat seni tari pada anak.Rata-rata yang mengikuti Latihan nari bersama ini yakni anak yang masuk usia remaja (10-15 tahun).Pada hari kedua Latihan dilaksanakan pada (30/7/2023) yakni hari ke-11,Latihan ini dilakukan di rumah posko yang ada didusun Purworejo,pada Latihan kedua ini masih sama melatih tari sembah dan dilakukan pembagian kelompok agar Latihan menjadi lebih mudah.
Pada Latihan ketiga dilakukan di Gedung balai adat,Gedung ini berada di dusun Bawang Induk. Meski kegunaan Gedung ini hampir sama dengan GSG (Gedung Serba Guna),namun Gedung ini lebih sering digunakan untuk kegiatan adat pada masyarakat sekitar terutama untuk adat Lampung. Pada Latihan kali ini dijelaskan tujuan dari Latihan ini kepada anak-anak yang mengikuti Latihan tari ini, bahwasanya nanti akan ada penampilan tari di malam 18 Agustus,untuk acara ini rencana akan menampilkan 2 tarian,yakni tari Sembah atau Sigeuh Penguten dan Tari Kreasi.
Tari Kreasi yang akan dibawakan yakni Wonderland Nusantara,tujuan menampilkan tarian ini karena pada lagu Wonderland Nusantara mencakup beberapa lagu daerah dan satu lagu wajib nasional, yakni :Paris Berantai (Kalimantan),Si Patokan (Sulawesi Utara),Sajojo (Papua),Janger (Bali),Anak Kambing Saya (NTT),Manuk Dadali (Jawa Barat ),Lelo Ledhung (Jawa Tengah),Kampung Nan Jauh Di Mato (Sumatera Barat ),Soleram (Riau) Dan Satu lagu wajib yakni Bagimu Negeri Karya Kusbini Sebagai Pembuka dan Penutup.